Tugas Individu
Teori Birokrasi
|
Dosen Pengampu
Afrinaldi Rustam, M.SI
|
POTENSI DAERAH KAB. LABUHAN BATU SELATAN
![Logo](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
DISUSUN OLEH:
SUSANTI
11275202269
JURUSAN
ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS
EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TA. 2014
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Yang
diberikan dalam mata kuliah Teori Birokrasi
dengan judul “Potensi Daerah Kab.
Labuhanbatu Selatan”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Afrinaldy
Rustam, M.SI Sebagai dosen mata kuliah yang telah banyak memberikan bimbingan,
petunjuk dan motivasi sampai selesainya tugas ini.
Kepada seluruh rekan-rekan yang telah banyak membantu
saya di dalam penyelesaian makalah ini, yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu,
saya ucapkan terima kasih dan semoga mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha
Esa untuk kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti.
Akhirnya saya sangat mengharapkan agar makalah ini
bermanfaat bagi kita semua baik untuk masa depan maupun untuk masa yang akan
datang.
Pekanbaru, 04
April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR
ISI...................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar
Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan
Pembahasan................................................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
A. Profil
Kabupaten Labuhanbatu Selatan................................................................... 2
B. Potensi
Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan................................................... 5
C. Kendala
yang dihadapi Kab. Labuhanbatu Selatan dan Solusinya......................... 6
BAB
III PENUTUP............................................................................................................ 8
A.
Kesimpulan ................................................................................................................... 8
B. Saran
............................................................................................................................. 8
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kotapinang
semula hanya sebuah kota kecamatan di Selatan Kabupaten Labuhanbatu,
yakni ibukota Kecamatan Kotapinang. Kecamatan ini secara administrarif langsung
berbatasan dengan Propinsi Riau.Etape perubahan membuat Kotapinang dimekarkan
menjadi 3 kecamatan, yakni Kecamatan Silangkitang, Torgamba
dan Kotapinang. Sehingga Kecamatan Kotapinang semakin kecil
yang terdiri 1 kelurahan dan 9 desa. Semua desa dan kelurahan tersebut berada
di lintasan jalan negara, kecuali desa Pasir Tuntung yang sedikit di pelosok.
Selanjutnya era otonomi daerah
memunculkan aspirasi pemekaran Kabupaten Labuhanbatu. Akhirnyasejaktahun 2008
terbentuk Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang berbarengan dengan kembarannya
Kabupaten Labuhanbatu Utara mekar dari Kabupaten Labuhanbatu, yang dikukuhkan
melalui Undang-Undang No.22 Tahun 2008.Sejak saat itu pula Kotapinang meningkat
statusnya, selain sebagai ibukota kecamatan sekaligus menjadi ibukota Kabupaten
Labuhanbatu Selatan.
Secara geografis Kotapinang
yang berada di tepian Sungai Barumun dan dengan tofografi yang
berbukit di sebelah barat. Jaraknya sekitar 345 km dari Kota Medan. Aset
jalan menuju Kotapinang terbilang mulus. Masyarakat yang ingin berkunjung ke
Kotapinang memiliki banyak pillihan angkutan darat. Termasuk menggunakan armada
bus umum yang memiliki trayek awal dari kotapinang sendiri, yang notabene bus umum
milik warga Kotapinang Labusel, seperti Bus Kotapinang Baru, Pinang Indah,
Chandra dan Mitra Labusel.Dalam usianya yang baru mekar, Kotapinang dihadapkan
dengan sejumlah problema ketertinggalan. Terutama tuntutan perkembangan sebagai
ibukota kabupaten, yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian
masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana profil daerah Kota Pinang Kabupaten Labuhanbatu
Selatan?
2. Apa saja potensi yang ada di daerah Kota Pinang kabupaten
labuhanbatu selatan?
3. Apa saja kendala-kendala di daerah Kota Pinang Labuhanbatu Selatan dan bagaimana
solusinya?
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Agar lebih memahami dan mengetahui daerah Labuhanbatu
Selatan dan apa saja potensi-potensi yang ada di daerah tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Profil
Kabupaten Labuhan Batu Selatan
Kota Pinang yang merupakan Ibukota dari kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), salah satu Kabupaten di Provinsi
Sumatera Utara, Kota Pinang adalah kabupaten yang baru dimekarkan dari Kabupaten
Labuhan Batu sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2008 pada 24 Juni 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan,
semasa pemerintahan Presiden Susili Bambang
Yudhoyono.
1.
Geografis
a) Letak Geografis
Secara geografis Kabupaten labuhanbatu selatan berada pada 1°26’0’’ – 2°12’55” Lintang Utara, 99°40’0’’ – 100°26’00’’ Bujur Timur, dengan ketinggian 0-700 m di atas permukaan laut. Kabupaten Labuhanbatu selatan menempati area seluas 3116,00 Ha yang terdiri dari 5 Kecamatan,yang terdiri
dari 52 desa,2 kelurahan, 25 lingkungan, dan 422 dusun.
Kecamatan yang ada dilabuhanbatu
selatan:
·
Kota Pinang
·
Kampung Rakyat
·
Torgamba
·
Sei Kanan
·
Silangkitang
Wilayah kabupaten labuhanbatu selatan berbatasan
dengan:
·
Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten labuhanbatu
·
Sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten padang
lawas
·
Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten padang lawas
utara
·
Sebelah timur berbatasan dengan provinsi riau
b)
Iklim
Seperti umumnya
daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Labuhanbatu
selatan juga termasuk daerah yang beriklim tropis dan memiliki dua musim yaitu
musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan
sedikit banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim.
2.
Penduduk dan Tenaga Kerja
a) Penduduk
Jumlah penduduk suatu wilayah sebagai potensi sumberdaya manusia sangat
dibutuhkan untuk kegiatan pembangunan. Namun demikian jumlah penduduk belum
cukup untuk kepentingan pembangunan apabila tidak diimbangi dengan kualitas
yang memadai. Kuantitas dan kualitas penduduk akan memberikan gambaran profil
sumber daya manusia suatu daerah.Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk
Labuhanbatu Selatan sementara adalah 277.673 orang, yang terdiri atas 141.765
laki-laki dan 135.908 perempuan. Dari hasil SP2010 tersebut masih tampak bahwa
penyebaran penduduk. Labuhanbatu Selatan masih bertumpu di kecamatan Torgamba
yakni sebesar 36,47 persen, kemudian diikuti oleh Kota Pinang sebesar 15,54
persen, sedangkan kecamatan lainnya di bawah 19 persen. Torgamba,
Kota Pinang, dan Kampung Rakyat adalah 3 kecamatan dengan urutan teratas yang
memiliki jumlah penduduk terbanyak yang masing-masing berjumlah 99.010 orang,
53.954 orang, dan 51.020 orang. Sedangkan Kecamatan Silangkitang merupakan
kecamatan yang paling sedikit penduduknya, yakni sebanyak 28.282 orang. Dengan luas wilayah Labuhanbatu Selatan sekitar 3.116,00 kilo meter persegi
yang didiami oleh 277.673 orang maka
rata-rata tingkat kepadatan penduduk Labuhanbatu Selatan adalah sebanyak 89
orang per kilo meter persegi. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan
penduduknya adalah Kecamatan Kota Pinang yakni sebanyak 112 orang/km2. sedangkan yang paling rendah adalah Kecamatan kampung
rakyat yakni sebanyak 73 orang/km2.hal
ini terjadi karena kecamatan kota pinang terletak di ibukotakabupaten
labuhanbatu selatan. Sebahagian besar
penduduk Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah Suku Batak mandailing 70%, Suku
Melayu 10%, Suku Jawa 15%,dan selebihnya suku-suku lain 5 %. Secara umum, sex ratio
penduduk Labuhanbatu Selatan adalah sebesar 104, yang artinya jumlah penduduk
laki-laki 4 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Sex
ratio terbesar terdapat di Kecamatan Torgamba yakni sebesar 106 dan yang terkecil terdapat di Kecamatan Silangkitang yakni sebesar 103 yang berarti jumlah penduduk
laki-laki 3 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan.
b) Tenaga kerja
Tingkat partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Labuhanbatu selatan ada sebanyak 63,80. Jumlah penduduk labuhanbatu selatan yang merupakan angkatan kerja
pada tahun 2010 adalah sebanyak 126 211 ribu jiwa, yang terdiri dari 119 271 ribu jiwa yang bekerja dan sebesar 6 940 ribu jiwa yang tidak bekerja (pengangguran). Penduduk labuhanbatu selatan yang bekerja ini sebagian besar bekerja
pada sektor pertanian,kehutanan,
perburuan, dan kelautan sebanyak 84 968 ribu jiwa. Sektor kedua terbesar dalam
menyerap tenaga kerja dilabuhanbatu
selatan adalah sektor perdagangan besar, eceran,rumah makan dan hotel sebanyak 15 510 ribu jiwa. Sektor lain yang cukup besar
peranannya dalam menyerap tenaga kerja adalah sektor jasa-jasa,
3.
Pemerintahan
a)
Wilayah Administrasi
Pemerintahan Kabupaten Labuahanbatu selatan terdiri dari 5 kecamatan, yang terdiri dari 52 desa,2 kelurahan, 25 lingkungan, dan 422 dusun.
b)
DPRD
Jumlah anggota DPRD di kabupaten labuhanbatu selatan
pada tahun 2010 menghasilkan 30 orang anggota DPRD. Kabupaten labuhanbatu
selatan yang terdiri dari 25 anggota DPRD
laki-laki, dan 5 anggota DPRD Perempuan.
c)
Pegawai Negeri Spil
Jumlah PNS Otonomi daerah
diKabupaten labuhanbatu selatan tahun 2010 berjumlah 2 862 orang. Jika dirinci menurut golongan, sebagian besar merupakan golongan
III yaitu mencapai 1536, dan yang terkecil adalah golongan
I yaitu 24.
4.
Saran dan Prasarana.
a)
Transportasi
Arus lalu lintas barang dan jasa dari dan ke ibukota kabupaten (kota pinang) sudah cukup lancar. Prasarana perhubungan di Kabupaten labuhanbatu selatan sudah cukup memadai. Untuk panjang jalan kabupaten tahun 2010 sebagian besar permukaannya adalah tanah yaitu sepanjang 217,65 km, diaspal sepanjang
160,95 km, dan kerikil sepanjang 141,71 km.
b)
Pendidikan
Pendidikan sangat dibutuhkan/diperlukan untuk
kebutuhan kelak,karena itu diharapkan penyediaan sarana fisik pendidikan dan jumlah tenaga guru yang
memadai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi sekolah dan kualitas
pendidikan masyarakat. Pada tahun 2010 terdapat,.
·
sekolah dasar negeri (SDN) terdapat 169 sekolah dengan jumlah murid 36 212 orang, dan guru 1 384 orang.
·
tingkat Sekolah Pertama( SMP) N terdapat 17 sekolah, dengan 5 636 orang murid dan 372 orang guru.
·
Untuk SMA N terdapat 6 sekolah, dengan 2 466 orang murid, dan 188 orang
guru.
Rasio murid-guru terhadap sekolah untuk tingkat SD adalah 26,16 per sekolah dengan rasio tertinggi terdapat di
Kecamatan Torgamba dengan ratio 49,18 dan terendah di Kecamatan Sungai Kanan dengan ratio 15,89 per sekolah. Untuk SMP N Rasio murid terhadap sekolah adalah 15,15 persekolah. Rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Sungai Kanan yaitu 1,37 per sekolah dan terendah di Kecamatan Silangkitang yaitu 12.66 per sekolah. Sementara untuk
tingkat SMA N rasio murid terhadap sekolah adalah 13,12 per sekolah. Rasio tertinggi terdapat di Kecamatan silangkitang yaitu 15,22 per sekolah dan terendah di
Kecamatan Kota Pinang yaitu 12,06 murid per sekolah.
c) Fasilitas kesehatan
Banyaknya fasilitas kesehatan di kabupaten labuhanbatu
selatan tahun 2010 berupa posyandu sebanyak 287, puskesmas ada sebayak 11,dan
rumah sakit ada 3.sedangkan sarana pelayanan kesehatan seperti dokter umum yang
ada sebanyak 47 orang,dokter gigi sebanyak 12 orang, dan dokter spesialisi
hanya 1 orang. Begitu juga jumlah bidan dan perawat swasta maupun negeri
sebanyak 323 orang.
d)
Keagamaan
Banyak nya tempat peribadatan di abupaten labuhanbatu
selatan seperti mesjid sebanyak 367 unit,musholla sebanyak 252 unit,sedangkan
gereja 125 unit, dan pura hanya 2 unit.
e)
Pengeluaran Perkapita
Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan menurut jenis
konsumsi di kabupaten labuhanbatu selatan yaitu berupa makanan sebanyak 308 177
rupiah/bulan dengan persentase 65,52%, dan yang bukan makanan sebanyak 162 178
rupiah/bulan dengan persentase 34,48%.
B. Potensi Daerah Kabupaten Labuhanbatu Selatan
1. Perkebunan
Kabupaten labuhanbatu selatan merupakan sentral perkebunan di Provinsi Sumatera Utara, dan bahkan Provinsi Sumatera
Utara menjadi penghasil kelapa sawit utama di Indonesia. Selain kelapa sawit
dan karet, hal penting lainnya adalah kelapa,pinang dan kakao ( coklat ) dan kelapa.
Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan
salah satu sentral perkebunan di Sumatera Utara. Komoditi penting yang
dihasilkan perkebunan kelapa sawit. Produksi kelapa sawit (perkebunan rakyat)
tahun 2011 sebesar 593.092 ton dengan total luas tanaman 41.554 ha. Adapun perkebunan kelapa sawit yang terluas di
kabupaten labuhanbatu selatan terdapat di kecamatan torgamba seluas 11
150 Ha, kemudian kampung rakyat seluas 10314 Ha, dan luas yang terendah ada
dikecamatan silangkitang seluas 3037 Ha.lain hal nya dengan perkebunan karet,
perkebunan karet yang terluas dikabupaten ini terdapat di kecamatan sungai
kanan seluas 10437 Ha,kemudian torgamba seluas 7391 Ha, dan luas yang paling
terkecil berada di kota pinang yaitu seluas 2298 Ha.jadi, total seluruh luas
tanaman kelapa sawit di kabupaten labuhanbatu selatan adalah seluas 37 784
Ha,sedangkan tanaman karet seluas 26 271 Ha
Begitu juga
dengan hasil produksi tanaman perkebunan kelapa sawit terbanayak berada
dikecamatan torgamba sebanyak 169 500 ton,kampung rakyat sebanyak 130 258
ton,dan yang terendah dikecamatan silangkitang sebanyak 40 074 ton.hasil
produksi tanaman perkebunan karet terbanyak berada di kecamatan sungai kanan
sebanyak 10 538 ton, torgamba sebanyak 6 115 ton, dan yang paling sedikit
berproduksi ada dikecamatan kota pinang sebanyak 1 989 ton.jadi jumlah seluruh
hasil produksi tanaman perkebunan sawit di kabupaten labuhanbatu selatan
sebanyak 509 213 ton, hasil tanaman karet sebanyak 24 632 ton. Berdasarkan
Ringkasan APBD Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Selatan untuk Tahun Anggaran
2012; diketahui bahwa penerimaan sebesar Rp 468.835.195.729,00. Penerimaan
tersebut berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Pendapatan
Daerah Lainnya Yang Sah.
2.
Pariwisata
Banyak potensi yang ada dilabuhanbatu selatan yang
harus dikembangkan, karena objek wisata di daerah ini layak untuk di
kembangkan. Lokasi pariwisata yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan meliputi:
·
Wisata Alam air terjun
Pandayangan Indah di Desa Ulu Mahuam Kecamatan Silangkitang.
·
Wisata Alam / pusat Pelatihan Gajah di Hutan Lindung (Holiday
Resort) di Desa Padang Ri Kecamatan Kotapinang.
·
Taman Rekreasi Kolam Renang
Cikampak.
·
Obyek Wisata Bumi Perkemahan
PT. Asam Jawa di Kecamatan Torgamba.
·
Pemandian alam Sampuran, yang terletak di Desa Perkebunan Normark,
Kecamatan Kota Pinang.
·
Danau buatan Simatahari terletak di Desa Padangri, Kecamatan Kota Pinang.
·
Danau Seberang terletak di Desa Teluk Pinang dan Desa Asam Jawa, Kecamatan Torgamba.
Luas panen padi
sawah dikabupaten labuhanbatu selatan terluas berada di kecamatan sungai kanan
yaitu seluas 1 544 Ha, dengan produksi 6 884 ton, dan yang tidak memiliki luas
ada di kecamatan silangkitang dan torgamba. Sedangkan padi ladang terluas ada
di kecamatan sungai kanan juga dengan luas 45 Ha, dan produksi nya sebanyak 124
ton, dan yang tidak memiliki ada di kecamatan silangkitang.
3.
Perindustrian
Industri yang menonjol di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah industri hulu yang mengolah
hasil perkebunan, yaitu pabrik kelapa sawit
sebanyak 21 unit dan pabrik getah (Crumb Rubber) 1 unit. Selain itu terdapat
600 perusahaan industri kecil atau rumah tangga.
C. Kendala yang Dihadapi Kab. Labuhanbatu Selatan dan Solusinya
Labuhanbatu Selatan Membutuhkan Terminal,
Sebagai kabupaten yang kini berkembang
pesat, Labuhanbetu Selatan membutuhkan kehadiran terminal, guna mempermudah
mobilitas Sosial dan ekonomi rakyat setempat.
Keberadaan terminal selain akan membantu kemudahan dan
kelancaran arus lalu lintas juga sangat bermanfaat bagi penguatan ekonomi
masyarakat.
Labuhanbatu
Selatan merupakan satu kawasan industri di Sumatera Utara. Di daerah ini
terdapat industri besar pengolahan kelapa sawit seperti PTPN III, PT Asam Jawa,
PT Torgamba, PT Milano, PT Herfinta F&P dan pabrik lainnya. Selain itu di
Labuhanbatu Selatan banyak terdapat industri kecil masyarakat. Keberadaan
industri ini sangat besar manfaatnya, karena menyedot tenaga kerja dalam jumlah
besar.Karena itu keberadaan terminal di Labuhanbatu Selatan, mendesak
dibutuhkan. Keberadaan terminal dapat menggeliatkan pertumbuhan ekonomi di
kabupaten yang kerap disebut sebagai wilayah ‘dolar’ di Sumut ini.
Selama ini,
angkutan umum di Labuhanbatu Selatan dikelola secara liar. Biasanya angkutan
menempati sejumlah pertokoan di pusat kota sebagai terminal. Armada tersebut
dengan serampangan parkir di badan jalan hingga kerap membuat kemacetan di
Kotapinang. Selain itu akses untuk tiap angkutan terbilang jauh sehingga
masyarakat kurang nyaman.
Beberapa tahun lalu sebelum Labuhanbatu Selatan memisahkan diri dari Kabupaten
Labuhanbatu, di Kecamatan Torgamba sempat direncanakan pembangunan terminal
tepatnya di lahan SPI di tepi sungai Barumun. Seluruh angkutan yang ada di
datang dan dari Kotapinang nantinya akan dipusatkan di tempat itu. Namun hingga
saat ini rencana tersebut masih bersifat wacana.
Dulunya, lahan
Pasar Inpres Baru merupakan terminal di Kotapinang. Namun sejak Pasar
Kotapinang terbakar, keberadaan terminal tersebut tergusur. Kini di lahan tersebut
berdiri Pasar Inpres dan pusat pertokoan. Sementara angkutan umum yang dulu
mangkal di tempat itu memilih pindah ke pusat kota. Padahal jika dikelola
dengan baik, keberadaan terminal akan sangat berpengaruh pada sistim
perekonomian masyarakat. Kebangkitan ekonomi akan berdampak pada perbaikan
kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Saat ini angka pengangguran dan
kemiskinan di Labuhanbatu Selatan cukup tinggi meski lebih rendah dibanding
daerah lainnya di Sumatera Utara. Pembangunan infrastruktur terminal diharapkan
dapat menjadi fasilitas untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan
melalui penguatan ekonomi.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kabupaten Labuhanbatu Selatan
adalah salah satu kabupaten yang relatif baru di Propinsi Sumatera Utara.
Kabupaten Labuhanbatu Selatan merupakan daerah pemekaran dari kabupaten
Labuhanbatu yang berdiri sebagai daerah otonom sejak tahun 2008 dengan
payung hukum Undang-Undang no 22 tahun 2008.Kabupaten Labuhanbatu Selatan
beribukotakan Kotapinang. Sebagai ibukota kabupaten yang baru, atau sekitar 3
tahun dimekarkan dan berdiri sendiri menjadi ibukota daerah otonom,
geliat pembangunan Kotapinang terus berpacu mengejar ketertinggalannnya. Boleh
dikatakan intensitas pembangunan di Kotapinang lebih banyak sebagai dampak
pemekaran daerah.
B.
SARAN
Dalam
usianya yang baru mekar, Kotapinang dihadapkan dengan sejumlah problema
ketertinggalan. Terutama tuntutan perkembangan sebagai ibukota kabupaten, yang
sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian masyarakat. Pemerintah
seharusnya lebih sedikit memberikan perhatiannya terhadap potensi-potensi yang
ada di daerah tersebut terlebih lagi kotapinang memiliki beberapa tempat wisata
yang masih terisolir yang apa bila di kelolah dengan baik akan dapat
menghasilkan PAD yang sangat luar biasa.
DAFTAR
PUSTAKA
www.Labuhanbatuselatan_kotapinang.com
nice sis... untuk contoh tugas :)
BalasHapus